PEGAS KATUP (VALVE SPRING)
A.
PEGAS KATUP
(VALVE SPRING)
Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka
akibat tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup menutup katup tergantung dari gaya
pegas dan massa dari bagian yang digerakan.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:
F = m . a
a = F/
m
a = Percepatan
F = gaya pegas
m = massa mekanisme katup
Dari rumus diatas
nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin cepat katup menutup, dan
semakin kecil massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat pula
percepatan menutup.
Meningkatkan kecepatan
katup menutup dapat dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas, namun dengan
metode ini benturan katup dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih
berisik dan katup dan dudukan cepat aus.
Metode
yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa mekanisme katup. Massa
mekanisme katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push
rod, lifter, sedangkan tipe OHC adalah katup,roker arm, pada DOHC direct type massa yang menjadi
beban pegas hanya katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa DOHC direct type paling kecil, dengan massa yang
digerakkan saat katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup.
Gaya pegas katup saat katup menutup
maupun katup saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat
katup menutup adalah:
F = k (X – X1)
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas saat bebas
X1 = panjang pegas
saat terpasang
|
Gaya
maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal, rumus menentukan gaya
pegas saat itu adalah:
F = k (X – X2
)
F = gaya pegas
K = konstante pegas
X = panjang pegas
saat bebas
X2 = panjang pegas saat
nok menekan maksimal atau katup membuka maksimal.
Dari
rumus diatas nampak bahwa, semakin
tinggi konstanta pegas maka semakin besar gaya pegas yang dihasilkan, semakin
besar pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang menjaga katup tertutup
rapat saat katup menutup.
Tinggi
angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap gaya pegas,
semakin besar tinggi angkat nok semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk
membuka katup atau semakin besar energi potensial yang tersimpan untuk menutup
katup.
Pegas
katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk konstruksi pegas
model itu adalah adanya gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan
pegas akan memendek dan miring, oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan
merupakan standard pemeriksan pegas. Beberapa model sepeda motor menggunakan pegas ganda
dengan arah coil yang berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping.
B. Katup dan Perlengkapannya
Kegunaan katup : Untuk mengatur pemasukan gas baru
ke dalam silinder dan pengeluaran gas bekas.
C.
Pembebanan katup
1.
Pada daun katup, terjadi tumbukan dengan dudukannya
2.
Keausan pada batang katup karena gesekan
3.
Pembebanan panas pada katup buang sampai 8000 C
D.
Kontruksi katup
Katup hisap : diameter daun katup masuk lebih besar
daripada katup buang, dengan tujuan memperbaiki pengisian silinder, bagian dudukan dan ujung batang katup diperkeras untuk mengurangi / memperkecil
keusan.
Katup buang : terbuat dari dua logam : (1) batang
katup dari baja yang mempunyai sifat luncur yang baik, (2) daun katup dari baja
yang tahan panas ( temperatur sampai 8000 C ).
E.
Pegas Katup
Kegunaan : Untuk mengatur agar
katup rapat dengan dudukannya dan Sebagai pegas pengembali.
Bila pegas katup lemah,
maka katup akan bergetar, pada putaran tinggi katup tidak akan menutup
rapat, melainkan akan melompat-lompat, sehingga daya motor berkurang.
Bila pegas katup terlalu kuat,
maka keausan pada penggerak katup akan besar dan tuas-tuas katup bisa
patah.
F.
Sil katup
Kegunaan : Untuk
mencegah minyak pelumas mengalir ke saluran masuk atau buang.
Penghantar katup
Kegunaan : Mengantar batang
katup pada kepala silinder dan Memindahkan panas dari katup ke kepala silinder.
G.
Macam-macam dudukan
katup
Catatan: hanya mungkin jika silinder dari besi tuang (a)
Keuntungan : Bila aus, ring
dapat di ganti (b) Bahan keras, tahan terhadap keausan (b)
Fungsi celah katup adalah Agar supaya katup-katup
dapat menutup dengan sempurna pada semua
H.
keadaan temperatur
Mengapa
celah katup harus distel, Keausan pada sistem penekan katup celah
menjadi besar Keausan pada daun katup dan dudukannya celah menjadi
kecil Karena keausan-keausan tersebut tidak merata,
celah katup berubah dan perlu distel, setiap service
berkala (tune up) atau setiap 5.000 km (tergantung data masing masing pabrik).
I.
Celah katup terlalu besar
Celah katup terlalu besar Penggerak katup berisik (ada suara
pukulan-pukulan) Bagian penggerak katup bisa patah ( pukulan dan kejutan )
J.
Celah katup terlalu Kecil
K.
Jika Tidak ada celah
katup
1.
Katup tidak menutup dengan sempurna
2.
Ada kerugian gas baru / tenaga motor berkurang
3.
Pembakaran dapat merambat ke karburator
4.
Katup-katup dapat terbakar karena tidak ada pemindahan
panas pada daun katup.
No comments:
Post a Comment